Seiring dengan makin populernya konsep dan prinsip-prinsip pendekatan bentang alam berkelanjutan (ILA), para peneliti dan praktisi tidak hanya perlu mempertimbangkan potensinya untuk mengatasi timbal balik sosio-ekonomi dan lingkungan yang dihadapi masyarakat dan alam, tetapi juga bagaimana memantau dan melaporkan hasil ILA dalam membangun basis bukti yang menunjukkan pada kita apa yang berjalan dan apa yang tidak, ketika pendekatan ini diimplementasikan.
Kesimpulan kunci dari sebuah makalah terbaru menyatakan, kurangnya bukti dalam literatur ilmiah terkait efektivitas ILA, menyulitkan untuk menunjukkan di mana, dan dalam kondisi apa, pendekatan bentang alam berhasil mencapai beragam tujuan – atau sekadar apakah pendekatan itu pantas.